Santri SMA Ar-Rohmah Putra Gelar Taddabur Alam ke Puncak Gunung Butak

Santri pengurus Sako Pramuka Pandu Hidayatullah SMA Ar-Rohmah Putra Malang sukses melaksanakan Taddabur Alam berupa pendakian Gunung Butak, yang memperkuat spiritualitas dan kepedulian lingkungan para santri.
Santri pengurus Sako Pramuka Pandu Hidayatullah SMA Ar-Rohmah Putra Malang sukses melaksanakan Taddabur Alam berupa pendakian Gunung Butak, yang memperkuat spiritualitas dan kepedulian lingkungan para santri.

Malang, 4 November 2024 – Dalam upaya membentuk karakter spiritual, cinta alam, dan jiwa kepemimpinan, santri pengurus Sako Pramuka Pandu Hidayatullah SMA Ar-Rohmah Putra Malang mengadakan kegiatan Taddabur Alam berupa pendakian ke Gunung Butak. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Sabtu hingga Ahad, 2-3 November 2024, dengan bimbingan langsung dari Ustadz Wildan Maulana sebagai pendamping.

Pendakian Gunung Butak ini menjadi kegiatan spesial yang ditujukan untuk mendekatkan santri pada alam sebagai salah satu bentuk manifestasi cinta terhadap ciptaan Allah SWT. Selain itu, kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman spiritual yang mendalam, serta mendorong santri untuk dapat memahami lebih dalam kebesaran Allah SWT melalui keindahan alam yang tersaji sepanjang perjalanan menuju puncak.

Gunung Butak, yang memiliki ketinggian 2.868 meter di atas permukaan laut, menjadi destinasi pendakian yang menantang sekaligus memukau bagi para santri. Terletak di kawasan Malang, Jawa Timur, gunung ini dikenal dengan pemandangan alamnya yang mempesona, seperti hutan yang masih asri, lereng yang hijau, dan suasana puncak yang menyuguhkan panorama luas pegunungan. Pendakian dimulai dari basecamp di Desa Gading Kulon, Pujon, yang menjadi titik awal perjalanan para santri menuju puncak Gunung Butak.

Menurut Ustadz Wildan, pendamping dalam kegiatan ini, tujuan utama dari Taddabur Alam adalah untuk mengajak para santri merenungi kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya. “Kegiatan pendakian ini bukan sekadar rekreasi, tetapi lebih pada upaya untuk memperkuat iman, memperluas wawasan, serta menanamkan rasa syukur. Dengan melihat keindahan alam, santri diharapkan dapat memahami betapa agungnya ciptaan Allah, sehingga mereka akan lebih menghargai dan menjaga lingkungan sekitar,” jelas Ustadz Wildan.

Kegiatan dimulai pada Sabtu pagi, saat para peserta mempersiapkan perlengkapan yang diperlukan, seperti peralatan mendaki, logistik, serta alat keselamatan yang telah disediakan oleh pihak sekolah. Mereka juga dibekali dengan berbagai materi mengenai teknik pendakian dan keselamatan di alam bebas, yang dibawakan oleh Ustadz Wildan. Materi ini penting untuk menjaga keselamatan peserta, mengingat medan Gunung Butak yang cukup menantang.

Sepanjang perjalanan menuju puncak, para santri diajak untuk berdzikir dan membaca ayat-ayat Al-Qur’an, serta melakukan renungan bersama tentang kehidupan dan tanggung jawab sebagai seorang muslim. Dzikir di tengah alam yang tenang dan sejuk ini membuat suasana terasa lebih khusyuk, sehingga para peserta semakin meresapi makna kehadiran mereka di alam terbuka.

Pada malam hari, setibanya di titik peristirahatan, para santri mendirikan tenda dan melaksanakan shalat berjamaah di bawah langit terbuka. Setelah makan malam, mereka mengikuti sesi diskusi dan tadabbur alam yang dipandu oleh Ustadz Wildan. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk berbagi pengalaman dan hikmah yang mereka dapatkan selama perjalanan, serta memahami bagaimana alam dapat menjadi cerminan kebesaran dan kemuliaan Allah SWT.

Keesokan paginya, para santri melanjutkan perjalanan menuju puncak. Dengan semangat dan kebersamaan, mereka berhasil mencapai puncak Gunung Butak di pagi hari. Di sana, mereka mengadakan doa dan dzikir bersama sebagai bentuk syukur atas pencapaian tersebut. Pemandangan dari puncak memberikan pengalaman yang sangat berarti bagi para santri, memperlihatkan luasnya ciptaan Allah dan mengajarkan betapa kecilnya manusia dibandingkan kebesaran alam semesta.

Kegiatan ini ditutup dengan pesan-pesan dari Ustadz Wildan yang berharap agar para santri bisa membawa pulang hikmah dan pelajaran dari pengalaman ini. “Semoga kegiatan Taddabur Alam ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat terus menjadi inspirasi bagi santri untuk selalu mengingat kebesaran Allah, menjaga alam, dan mengaplikasikan nilai-nilai yang telah didapatkan di kehidupan sehari-hari,” ujar Ustadz Wildan.

Dengan keberhasilan kegiatan ini, diharapkan program Taddabur Alam seperti pendakian Gunung Butak ini bisa menjadi agenda rutin bagi Sako Pramuka Pandu Hidayatullah di SMA Ar-Rohmah Putra Malang. Selain untuk melatih ketangguhan fisik dan mental, kegiatan ini juga berperan penting dalam pembentukan karakter santri yang religius, tangguh, serta peduli terhadap alam dan lingkungan sekitarnya.

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
WhatsApp
Telegram
Santri pengurus Sako Pramuka Pandu Hidayatullah SMA Ar-Rohmah Putra Malang sukses melaksanakan Taddabur Alam berupa pendakian Gunung Butak, yang memperkuat spiritualitas dan kepedulian lingkungan para santri.
Santri pengurus Sako Pramuka Pandu Hidayatullah SMA Ar-Rohmah Putra Malang sukses melaksanakan Taddabur Alam berupa pendakian Gunung Butak, yang memperkuat spiritualitas dan kepedulian lingkungan para santri.

Berita Populer