Pandemi covid-19 memang belum berakhir, kekhawatiran akan sebaran virusnya masih terus berlangsung. Inilah yang membuat banyak orang takut keluar rumah. Termasuk wali murid untuk menyekolahkan anaknya.
Demikian pula bagi para orang tua yang memiliki anak santri di sebuah pesantren. Dilema antara mengembalikan maupun tetap belajar di rumah menjadi kegalauan tersediri.
Membiarkan anak berlama di rumah bukan hal baik pula. Meskipun pembelajaran online tetap dilaksanakan. Ada sesuatu hal mendasar yang tidak dapat dipenuhi dengan pembelajaran online. Yakni pembelajaran Al-Qur’an dan penanaman nilai-nilai/adab. Dibimbing guru langsung dengan tanpa, tentu ada bedanya. Belum lagi dampak negatif dari penggunakan gadget yang tidak terkendali.
Dalam keadaan demikian, ada testimoni wali santri yang mengutarakan pendapatnya. Lewat wawancara dengan orang tua ini diketahui. Dia yang diinterview (diminta testimoni) adalah Bapak Winarno, orang tua santri dari Afif Fitra Kusuma kelas XI MIA1 asal Surabaya. Interview dilaksanakan 20 Juni 2020 lalu. Saat new normal baru dimulai.
“Saat pengambilan ananda Afif dari pondok akhir Maret kemarin, maka kami berlakukan isolasi hingga saat ini. Kami awalnya merasa tenang, karena ananda ada kegiatan pembelajaran online, “terang pria paruh baya ini. “Tapi, setelah tidak ada kegiatan, ya akhirnya main dengan gadget-nya, yang mana hal ini sulit untuk dikendalikan.”lanjutnya. “Program Pesantren untuk mengembalikan ke pondok menurut saya lebih bagus. Karena standar protokoler sudah dilakukan secara ketat. Sesuai prosedur yang berlaku. Wali santri tidak perlu was – was untuk mengembalikan anaknya ke pondok,”ujarnya diamini oleh istri beliau yang mendampingi.
Satu saran dia berikan untuk orangtua. Bila memang kondisi di daerah asal santri sudah tidak mengkhawatirkan sebaiknya segera kembali. Ke pesantren Boarding School Ar Rohmah Putra tentunya. Sepakat? Ayo nyantri kembali.